
Tour de eN Te Te: NTT Siap Mengguncang Dunia Lewat Balap Sepeda Internasional
Nusa Tenggara Timur (NTT) bersiap menjadi tuan rumah gelaran balap sepeda internasional bertajuk Tour de eN Te Te yang akan digelar pada 10 September 2025. Event ini menjadi momentum bersejarah karena untuk pertama kalinya NTT menghadirkan sebuah road race kelas dunia yang diikuti oleh pembalap dari 13 negara.
Gubernur NTT, didampingi Asisten II, Kepala Dinas PUPR Benyamin Nahak, dan Kepala Dinas Pariwisata, menegaskan bahwa seluruh persiapan teknis dan non-teknis telah mencapai tahap akhir.
“Kami ingin memastikan NTT tidak hanya siap secara infrastruktur, tetapi juga siap secara hospitality untuk menyambut tamu dunia,” ujar Gubernur, Jumat (05/09/25).
Acara akan diawali dengan grand opening pada 9 September 2025 di Kota Kupang. Rangkaian seremoni pembukaan dipastikan meriah dengan atraksi budaya, parade kesenian, hingga pesta kembang api. Kehadiran sponsor utama Bank NTT bersama sejumlah BUMN mempertegas dukungan penuh terhadap ajang yang diproyeksikan menjadi sport tourism unggulan di kawasan timur Indonesia.
Adapun jalur Tour de NTT akan melintasi rute spektakuler di Pulau Timor, Sumba, dan Flores. Para riders akan memulai etape pertama dari Kota Kupang menuju Soe, dilanjutkan ke Kefamenanu, Atambua, lalu kembali ke Soe dan Kupang. Dari sana, peloton akan bergeser ke Waingapu, Tambolaka, Flores Timur, hingga finis di Labuan Bajo.
Pemandangan alam dengan lanskap pantai, bukit, dan savana yang khas dipastikan menjadi suguhan berbeda bagi para pembalap.
“Ini bukan hanya race, tetapi juga journey yang akan mengukir kesan mendalam tentang NTT,” tambah Kepala Dinas Pariwisata.
Setiap kabupaten dan kota yang dilintasi jalur balapan telah menyiapkan side events berupa festival tarian tradisional, parade sekolah, hingga sajian kuliner khas daerah. Bagi masyarakat setempat, momentum ini sekaligus menjadi panggung untuk memperlihatkan kearifan lokal kepada dunia.
Tak hanya sekadar hiburan, pemerintah daerah juga menekankan pentingnya aspek ekonomi. Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik, diharapkan Tour de NTT mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pariwisata, perhotelan, hingga UMKM lokal.
Event ini juga menjadi ruang diplomasi budaya. Para atlet dan tim pendukung akan berinteraksi langsung dengan masyarakat, menikmati keramahan NTT, dan membawa pulang cerita positif.
“Tourism after race adalah kunci, mereka harus kembali ke NTT bersama keluarga,” jelas Asisten II Setda NTT.
Sebagai catatan, Tour de eN Te Te bukanlah yang pertama kalinya balap sepeda internasional hadir di provinsi ini. Sebelumnya, pada 2017, Tour de Flores telah digelar berkat inisiatif Primus Dorimulu dengan dukungan penuh Pemerintah NTT di bawah kepemimpinan Gubernur Frans Lebu Raya.
Dengan pengalaman itu, Pemerintah Provinsi optimistis Tour de eN Te Te akan berlangsung lebih sukses.
“NTT harus menjadi brand destination baru untuk cycling tourism dunia,” tegas Gubernur.
Kini, detik-detik menuju flag off semakin dekat. Semua mata akan tertuju ke NTT, bukan hanya sebagai daerah kepulauan yang indah, tetapi juga sebagai tuan rumah yang mampu menghadirkan ajang balap sepeda bertaraf internasional dengan sentuhan budaya lokal yang otentik.